Pukul. 19.45
Hufftt....
Aku berjalan hati-hati menuju kamar ka cindy.
"KAK (NAMA KAMU) MAU KEMANAA??" suara syifa yang mengagetkanku yang sedang berjalan seperti maling menuju kamar ka cindy. "sssssttttt.... bisa ga sih kamu tuh syif, ngomong pelan2-_- ga pake toa!!" ucap ku sambil membekap mulut syifa.
"hus..hus..hus.. la..gii..aann... kaka jalan kaya maling gitu sih ah.." celetuk syifa sambil mengusap-usap mulutnya yang sedikit sakit.
"yaudah deh.. buruan lo mau ikut kaka ke kamar ka cindy, ada masalah mau kita omongin nih de.." syifa menggangguk dan meluncur ke kamar ka syifa(?)
TOK..TOK..TOK..
"Masuk.."
Ka Cindy hanya memberikan senyum manisnya.
"Ada apa sih sebenernya?? ka cindy? ka (nama kamu)?? kok syifa ga dikasih tau sih" ucap syifa membuka pembicaraan.
HENING........
"KAAAKK!!" bentak syifa pada kedua kakanya ini.
"Hmm.. de? sebenernya.." ucap ka cindy gugup. "ada apaa??" aku hanya menunduk meratapi gimana nasib ku selanjutnya bersama kaka dan adikku ini..
"kita bertiga harus pindah ke jakarta mulai besok.." jawab ka cindy sedikit mengeluarkan air dari kelopak matanya yang tenang itu.
"APA? HAH? KOK? BISA? TERUS? KITA???" syifa jatuh terduduk. "terus, kakek dan nenek gimanaa?? aku dan sekolah ku gimana? ka cindy!! ka (nama kamu)!!" lanjut syifa sambil menepuk2 pundakku sambil menangis.
"kaka ga tau gimana lagi, sebetulnya ini impian kaka sama ka salsha dan ka steffi untuk bisa ke jakarta tapi kaka bingung masa kita harus ninggalin nenek dan kakek...:"(" ucap ku sambil nangis tersedu-sedu..
"tapi bagaimana pun kita harus tetap pindah de..."
"bagaimana cara bilang ke kakek dan nenek? bagaimana dengan sekolahku??"
"kamu satu sekolah dengan kaka, kan sebentar lagi kamu masuk 1 SMP bukan?"
"baiklah.."
HENING....
ka cindy hanya memandangi jendela kamarnya, syifa mandangakan dagunya di bantal..
"kapan kita ngomong ke kakek dan nenek?" ucapku memecahkan keheningan.
Ka Cindy dan Syifa saling tatap. "SEKARANG!" ucap mereka mantab, aku hanya tersenyum.
***
Aku, syifa dan ka Cindy berjalan menuju kakek dan nenek yang sedang makan malam.
"Cindy, Syifa, (Nama kamu).. Makan dulu sayang...." ucap lembut kakek ku yang sedang menyantab makanan yang tersedia di piring saji.
"hm... kek.. ada yang mau kita bertiga omongin sama kakek dan nenek..." ucap ka cindy dengan penuh keraguan, aku dan syifa hanya diam mematung karena bingung ingin bicara apa lagi.
"mau bicara apa nak..??" jawab nenek sangat lembut disertai batuk yang sedikit membuat semuannya kaget.
"hmm.. kuliahku dan sekolah (nama kamu) dipindahkan kek, nek, ke Jakarta..." ucap ka cindy penuh kesedihan terlihat dari wajahnyaa...
Anehnya kakek dan nenek tidak terlihat sedih atau apalah, namun mereka hanya tersenyum.. itu yang membuat aku, syifa dan ka cindy bingung melihat tingkah kakek & nenek..
"nenek dan kakek sudah menyangka itu akan datang..." ucap nenek sambil mengelus puncak kepala ku dan syifa, aku dan syifa hanya bisa menunduk dan menangis.
"bagaimana nenek dan kakek tau? sedangkan cindy baru kasih tau ke kalian??"
"sudahlah bersiaplah untuk besok, urusan kakek dan... uhuukk..uhukk... urusan kakek dan nenek gampang sayang.. yang penting sekolah kalian tetap berjalan yaa.." ucap kakek begitu lembut membuat air mata ku terus mengalir sampai membasahi seluruh kerah bajuku.
"sudah kalian jangan menangis, nenek dan kakek akan baik2 saja disini kok.." ucap nenek sambil mengelus puncak kepala kami bertiga." yaudah sekarang kalian beres2 baju dan keperluan kalian yaaa" kami menggangguk langsung.
***
Satu hari yang lalu terasa terlalu cepat berlalu.
Pukul. 06.15
Pagi hari didesa kecil daerah puncak bogor ini, tumben2nya aku ingin sekali mengelilingi desa menggunakan sepeda. mungkin karena hari terakhirku di desa yang membuat aku tumbuh besar seperti sekarang.
45 menit sudah aku mengelilingin desa yang sejuk ini, aku telah sampai dipekarangan rumah kakek yang begitu luas, dahulu tempat aku bermain bersama ka cindy dan syifa, aku memutar kembali memori2 yang tersimpan di otakku yang dahulu2. aku ingat dulu bermain petak umpet bareng2, aku main kejar2an disini.
Tak terasa air mata ku jatuh membasahin seluruh wajahku.
TAP..TAP..
"(nama kamu) kamu kenapa de?" ucap ka cindy sambil menghapus air mataku dengan jemarinya.
"aku ga apa apa ka, kapan kita berangkat??" tanya ku sedikit gugup
"sekarang.., kamu udah siap? syifa dan kaka insyaAllah siap" jawab ka cindy penuh kemantapan, aku hanya menggangguk.
***
Pukul. 07.10
Sudah tiba waktunya untuk berangkat menuju jakarta.
Sebetulnya aku tak tega melihat wajah kedua kakek dan nenek ku, aku belum siap untuk meninggalkan mereka, tapi karena urusan nasibku bagaimana nantinya, aku harus ikut perkataan itu.
"kek, nek, cindy syifa dan (nama kamu) berangkat ya..." ucap ka Cindy tak tega. Aku dan syifa tak mampu mengutarakan perkataan apa lagi, aku dan syifa hanya bisa menunduk dan menunggu perpisahaan terakhir untuk melihat kakek dan nenek.
"Yasudah cucu-cucuk kakek dan nenek, sekolah yang bener ya, buat ibu dan ayah kalian bangga karena kesuksesan kalian...uhuukk..uhuukkk..." ucap kakek lembut membuat hatiku sedikit tersentuh.
"Permisi, non cindy,(nama kamu), dan syifa kita harus segera otw(?) karena kita belum menjemput non Salsha dan Steffi.
Itu suara supir yang telah menjemput aku, ka cindy dan syifa ke Jakarta.
"nek, kek cindy pamit yaa..:")" ucap ka cindy sambil memeluk kakek dan nenek.
"nenek, kakek.. syifa pamiitt yaaa :)" ucap syifa penuh senang hati(?)
"kaa..keekk.. nee..neekk.. (nama kamu) pamit yaa.. jangan lupain (nama kamu), syifa dan ka cindy yaaa :") kapan2 kalo hari libur, pasti kita balik ke sini kok:")" ucap ku tak tahan sampai air mataku jatuh membasahi wajahku.
"iya (nama kamu), kakek dan nenek pasti merindukan mu.." ucap kakek seraya memeluk kamu..
Mengapa nenek tak mau bicara, dia hanya menangis. Aku pun sendiri tak tega melihat nenek..
Semua sudah masuk mobil dan melaju pergi dari rumah yang membuat ku dewasa seperti sekarang. Aku tak tau kapan aku bisa kembali nengok kakek dan nenek.
NOTE: Ada CJR nya dan DLL, di part berikutnya yaa :-)
@ReynaRPrtma